Inspirasi Abdullah Hehamahua, Menjaga Api Integritas

Inspirasi Abdullah Hehamahua, Menjaga Api Integritas
Advertisements


Penyakit akut korupsi tak pernah surut di Indonesia hingga kini. Gelora pemberantasan korupsi nyaris tak tak pernah padam. Dalam gelaran itu ada Abdullah Hehamahu. Sosoknya bukan sekadar mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), melainkan simbol perjuangan moral yang tak kenal lelah. Kisah hidup dan pengabdiannya adalah cerminan bahwa integritas bukan hanya jargon, melainkan landasan kokoh bagi setiap penyelenggara negara.


Penjaga Gerbang Integritas KPK

Ketika KPK baru dibentuk dan masih mencari pijakan, Abdullah Hehamahua berdiri di garda terdepan sebagai Penasihat KPK (2005-2013). Perannya sangat vital: bukan hanya memberi saran hukum, tetapi juga menjadi “nurani” lembaga. Beliau adalah suara yang lantang mengingatkan bahwa KPK harus steril dari intervensi politik dan tetap berpegang teguh pada misi pemberantasan korupsi. Keberaniannya mengkritik bahkan kebijakan internal KPK sendiri menunjukkan bahwa integritas sejati tak mengenal kompromi, apalagi basa-basi.


Bagi Abdullah Hehamahua, korupsi bukanlah sekadar tindak kriminal, melainkan penyakit moral yang merusak sendi-sendi bangsa. Pandangan ini membuat pendekatannya berbeda. Ia seringkali menekankan pentingnya moralitas dan nilai-nilai spiritual sebagai benteng utama melawan godaan korupsi. Integritas, baginya, berakar dari kejujuran hati yang diwujudkan dalam tindakan.


Kesederhanaan, Kekuatan, dan Warisan yang Tak Terganti


Salah satu hal paling menginspirasi dari sosok Abdullah Hehamahua adalah gaya hidupnya yang sederhana. Di tengah kekuasaan dan jabatan yang bisa saja menjanjikan kekayaan, beliau memilih untuk tetap hidup bersahaja. Kesederhanaan ini bukan tanda kekurangan, melainkan bukti kekayaan batin dan kemerdekaan dari nafsu duniawi. Inilah yang membuatnya memiliki kekuatan untuk berbicara tanpa takut dan berpihak hanya pada kebenaran.

Baca Juga  Moh. Jumhur Hidayat: Sang Pejuang Rakyat yang Tak Lekang oleh Waktu


Warisan terbesar Abdullah Hehamahua bagi Indonesia bukanlah jabatan atau kekayaan, melainkan teladan. Beliau menunjukkan bahwa integritas adalah modal utama bagi setiap penyelenggara negara. Tanpa integritas, kekuasaan akan menjadi alat korupsi. Tanpa integritas, lembaga akan kehilangan kepercayaan publik.


Hingga kini, meskipun tidak lagi di KPK, suara Abdullah Hehamahua tetap relevan. Ia masih aktif mengkritisi, mengingatkan, dan menginspirasi banyak orang tentang perjuangan melawan korupsi. Kisah hidupnya adalah pengingat bahwa dalam setiap diri kita, ada kekuatan untuk menjadi pribadi yang berintegritas dan berkontribusi pada terciptanya Indonesia yang lebih bersih dan adil.***

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *