Pondok Pesantren Bangkit Borneo: Benteng Pertahanan dan Pemberantasan Buta Huruf Al-Qur’an

Pondok Pesantren Bangkit Borneo: Benteng Pertahanan dan Pemberantasan Buta Huruf Al-Qur’an


Maknews.con – Palangkaraya – Pondok Pesantren Bangkit Borneo (PBB) hadir sebagai mercusuar pendidikan Islam di Kalimantan Tengah, didirikan atas dasar visi keummatan yang mendalam oleh Dr. Karliansah, S.H., M.H. Pendirian pondok ini bukan sekadar menambah daftar institusi pendidikan, melainkan sebuah ikhtiar strategis untuk mempersiapkan generasi menghadapi tantangan dan fitnah di akhir zaman, khususnya fitnah Dajjal.

Aktifitas Pembangunan Pondok Pesantren

Dalam perbincangannya dengan sahabat karibnya, Lukman Hakim, Dr. Karliansah memaparkan misi utamanya.

“Misi saya kita ini hidup di akhir zaman. Maka Rasulullah sudah mengisyaratkan fitnah yang paling dahsyat adalah fitnah Dajjal. Jadi kita saat ini sudah mulai masuk fase itu. Jadi untuk menyelamatkan anak cucu kita kelak adalah pondok pesantren. Makanya saya bangun pondok yang garis lurus, saudaraku,” papar Dr. Karliansah.

Komitmen beliau diwujudkan melalui sebuah aksi nyata yang inspiratif: menghibahkan lahannya sendiri di Kota Palangkaraya sebagai lokasi awal pembangunan PBB.


Pendidikan Formal dan Militansi Pendiri

Pondok Pesantren Bangkit Borneo dirancang sebagai lembaga pendidikan terpadu. Selain menyediakan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), PBB juga akan menyelenggarakan jenjang pendidikan formal mulai dari SD hingga SLTA.
Lukman Hakim, yang telah menjadi kawan seperjuangan Dr. Karliansah selama belasan tahun dalam membela hak-hak buruh, masyarakat adat dan lingkungan di Kalteng, memberikan dukungan penuh. Ia memandang pembangunan pondok ini sebagai kelanjutan dari karakter mulia sahabatnya.

Lukman Hakim menambahkan bahwa sahabatnya itu merupakan orang yang teguh, militan, dan berintegritas. “Jadi, saya sangat percaya dan mendukung penuh apa yang jadi ‘gawean’ sahabat itu,” ujarnya.

Gerakan Kilat Pemberantasan Buta Huruf Al-Qur’an


Selain misi strategis menghadapi akhir zaman, PBB juga mengusung misi dakwah yang sangat membumi: memerangi buta huruf Al-Qur’an. Dr. Karliansah menegaskan bahwa PBB siap menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dari anak-anak, dewasa, hingga orang tua, yang belum bisa membaca kitab suci.

Baca Juga  Artis MR Gunakan Uang Hasil Memeras untuk Biaya Hidup

“Pondok Pesantren Bangkit Borneo memiliki misi membasmi buta huruf Al-Qur’an. Jadi kita bisa ajari orang-orang yang belum bisa membaca Al-Qur’an. Kalau saudaraku di daerah, kita bisa bantu, 75 menit bisa baca Al-Qur’an. Anak, dewasa, orang tua, bisa minta diajarin sekaligus secara massal,” tegas Karliansah.



Pondok Pesantren Modern Bangkit Borneo ini juga menawarkan kolaborasi lintas sektoral untuk mencapai misi tersebut. Mereka siap bekerja sama dengan Bupati, dinas-dinas terkait, TNI & Polri, Camat, hingga Desa untuk menyelenggarakan program belajar kilat membaca Al-Qur’an secara masif kepada masyarakat.

Salah satu kegiatan Pondok Pesantern

Dengan visi keagamaan yang kuat dan program kemasyarakatan yang nyata, Pondok Pesantren Bangkit Borneo diharapkan dapat menjadi lokomotif perubahan, baik dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berintegritas dan siap menghadapi tantangan zaman, maupun dalam menyebarkan cahaya Al-Qur’an di Bumi Borneo.

Bagi hamba Allah dan para dermawan bila ingin menyalurkan donasi dapat menghubungi redaksi   Maknews.con  atau  ke Jl.Merdeka Mahir, Bukit Tunggal, Kec.Jekan Raya, KotaPalangkaRaya, Kalimantan Tengah17773, Indonesia

***

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *