Dampak Kebijakan Larangan Perjalanan AS 2025

Dampak Kebijakan Larangan Perjalanan AS 2025

MAKNews.com, WASHINGTON D.C– Kebijakan yang mencakup 38 negara (total dan parsial) ini menciptakan efek domino yang signifikan secara global. Berikut adalah poin-poin analisis utamanya:

Dampak Diplomatik dan Hubungan Internasional
  • Ketegangan dengan Blok Regional: Penargetan besar-besaran terhadap negara-negara Afrika (seperti Nigeria, Senegal, dan Mali) dapat merenggangkan hubungan AS dengan Uni Afrika. Hal ini berisiko mendorong negara-negara tersebut untuk mencari kemitraan strategis yang lebih erat dengan pesaing geopolitik AS, seperti Tiongkok atau Rusia.
  • Isu Otoritas Palestina: Larangan total terhadap dokumen perjalanan Palestina kemungkinan besar akan memicu protes diplomatik di Timur Tengah dan forum internasional (PBB), karena dianggap memperumit upaya solusi damai dan mobilitas warga sipil.
Sektor Penerbangan dan Transportasi Global
  • Penurunan Volume Penumpang: Maskapai internasional yang memiliki hub besar (seperti Emirates, Qatar Airways, dan Turkish Airlines) mungkin mengalami penurunan transit penumpang menuju AS dari wilayah Afrika dan Timur Tengah.
  • Efisiensi Operasional: Maskapai AS dan asing harus memperketat prosedur screening di bandara keberangkatan secara drastis untuk menghindari denda besar, yang berpotensi menyebabkan keterlambatan jadwal penerbangan.
Dampak Ekonomi dan Tenaga Kerja
  • Krisis Tenaga Kerja Terampil: Larangan terhadap negara seperti Nigeria (salah satu penyumbang imigran berpendidikan tinggi di AS) dan Laos dapat mengganggu suplai tenaga kerja di sektor teknologi, medis, dan akademik.
  • Sektor Pariwisata: Penutupan akses bagi 19 negara secara total berarti hilangnya potensi pendapatan dari kunjungan bisnis dan wisata kelas atas yang sebelumnya menyumbang devisa bagi kota-kota besar di AS.
Sektor Pendidikan dan Riset
  • Eksodus Akademisi: Banyak mahasiswa internasional dari negara-negara terdampak yang saat ini sedang menempuh studi di AS terancam tidak bisa kembali jika mereka pulang ke negara asal (re-entry risk).
  • Kolaborasi Ilmiah: Penelitian global di bidang kesehatan (seperti studi penyakit tropis di Afrika) atau perubahan iklim akan terhambat karena pakar dari negara-negara tersebut dilarang masuk ke laboratorium atau konferensi di AS.
Baca Juga  AS Akan Wajibkan Riwayat Media Sosial Untuk Wisatawan & Pemohon Visa
Dampak Kemanusiaan
  • Reunifikasi Keluarga: Ribuan keluarga imigran di AS yang berasal dari negara-negara seperti Suriah, Haiti, dan Afghanistan kini menghadapi ketidakpastian permanen untuk bertemu anggota keluarga mereka.
  • Krisis Pengungsi: Penutupan pintu bagi warga dari negara konflik (Sudan, Myanmar, Yaman) semakin mempersempit jalur legal bagi pencari suaka yang mencari perlindungan dari kekerasan.(Rubianto Arbi)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *