MAKNews, Sofia, Bulgaria—Bulgaria kembali dilanda gelombang ketidakpastian politik setelah Perdana Menteri Rosen Zhelyazkov mengumumkan pengunduran diri seluruh kabinetnya pada Kamis, 11 Desember 2025. Keputusan dramatis ini adalah puncak dari demonstrasi anti-korupsi yang dipicu dan didominasi oleh Generasi Z (Gen Z) dan profesional muda perkotaan yang menuntut reformasi mendasar.
Gen Z: Kekuatan Moral dan Politik Baru
Protes yang memobilisasi puluhan ribu hingga 100.000 orang di jalanan Sofia ini dicirikan sebagai gerakan moral yang menargetkan akar masalah negara:
Gen Z, yang didukung profesional muda perkotaan, menyuarakan kemuakan terhadap korupsi sistemik dan arogansi elite politik yang dianggap memiskinkan negara. Slogan-slogan seperti “Gen Z vs Korupsi” menonjol, menunjukkan kebangkitan kekuatan sipil yang menolak impunitas politik.

Demonstrasi ini adalah reaksi terhadap fakta bahwa Bulgaria masih menjadi negara anggota Uni Eropa (UE) termiskin dan salah satu yang paling korup, dengan kegagalan berulang kali dalam mengadili kasus korupsi tingkat tinggi.
Kemarahan publik memuncak setelah pemerintah mengajukan rancangan anggaran kontroversial untuk tahun 2026 yang berisi usulan kenaikan pajak. Meski rencana itu ditarik, tuntutan masyarakat meluas menjadi pengunduran diri pemerintah.
Peran Krusial Presiden Radev
Dengan bubarnya pemerintah, kekuasaan negara kini secara efektif beralih kepada Presiden Rumen Radev, seorang mantan jenderal angkatan udara dengan popularitas tinggi dan sikap yang seringkali kritis terhadap aliansi pro-Barat yang keras.
Radev secara terbuka mendukung tuntutan para demonstran, mendesak pemerintah untuk mundur dengan pesan tegas: “Antara suara rakyat dan ketakutan akan mafia. Dengarkanlah suara dari alun-alun!”
Sesuai konstitusi, Radev kini bertanggung jawab untuk:
Dia akan memberikan mandat kepada partai-partai di parlemen untuk mencoba membentuk koalisi baru.
Jika upaya pembentukan koalisi reguler gagal (yang diprediksi banyak pihak akan terjadi karena parlemen terfragmentasi), Radev akan menunjuk kabinet interim (pemerintahan sementara). Kabinet ini akan memimpin negara hingga pemilihan umum baru dapat diselenggarakan.
Masa Depan Politik dan Ekonomi
Pengunduran diri ini memperparah siklus ketidakstabilan politik kronis di Bulgaria, yang telah mengadakan tujuh pemilihan umum dalam empat tahun terakhir.Yang membuat situasi ini semakin tegang adalah waktunya: krisis terjadi hanya beberapa minggu sebelum Bulgaria dijadwalkan secara resmi mengadopsi mata uang Euro pada 1 Januari 2026. Stabilitas politik sangat dibutuhkan untuk memastikan kelancaran transisi ekonomi tersebut.
Gen Z saat ini menghadapi ujian berikutnya: mengubah energi moral di jalanan menjadi kekuatan politik yang efektif dalam pemilihan umum dini berikutnya.***

The political instability in Bulgaria is concerning, especially with the Prime Minister’s resignation as reported here. It’s interesting to see Gen Z playing such a key role – I found some related discussion on broader youth movements at https://tinyfun.io/game/doraemon-merge.