MAKNews – Ribuan pekerja dari sektor publik dan swasta di Yunani melancarkan aksi mogok kerja nasional selama 24 jam sebagai penolakan terhadap proposal reformasi undang-undang ketenagakerjaan yang membuka kemungkinan beban kerja hingga 13 jam per hari. Aksi ini berhasil menghentikan sebagian besar layanan transportasi, mematikan kereta api dan feri, serta mengganggu operasional di kota-kota besar seperti Athena dan Thessaloniki.
Proposal undang‐undang tersebut diajukan oleh pemerintah konservatif sebagai cara untuk memberi fleksibilitas lebih besar kepada pengusaha di pasar tenaga kerja, termasuk penambahan jam lembur hingga total 150 jam per tahun dan bekerja hingga 13 jam dalam beberapa hari. Pihak pemerintah menyatakan bahwa aturan tersebut akan diterapkan hanya dalam “situasi darurat” dan bersifat sukarela.
Namun, serikat pekerja dan kaum buruh menolak keras kebijakan itu. Mereka menilai aturan tersebut akan memperlemah hak tenaga kerja, mengganggu keseimbangan kerja-hidup, dan membuka peluang eksploitasi. Slogan “Exhaustion is not development” menjadi salah satu seruan paling populer dalam aksi ini.
Akibat mogok nasional ini, transportasi udara dan laut sempat terhenti, layanan kereta api berhenti, dan aktivitas kota menjadi lumpuh.