MAKNews, Denpasar – Pemerintah Provinsi Bali akan meluncurkan program Bedah Rumah mulai tahun 2026 sebagai bagian dari upaya menanggulangi kemiskinan ekstrem. Program ini menyasar masyarakat berpenghasilan rendah yang tinggal di rumah tidak layak huni di seluruh kabupaten dan kota di Bali.
Fokus Bantuan
Melalui program ini, setiap keluarga penerima manfaat akan mendapatkan bantuan senilai Rp100 juta untuk merenovasi rumah mereka. Bantuan tersebut mencakup perbaikan struktur bangunan, penyediaan akses sanitasi, serta fasilitas dasar lainnya. Pemerintah provinsi menargetkan minimal 1.000 rumah direnovasi setiap tahun.
Anggaran program berasal dari APBD Provinsi Bali, dukungan dari pemerintah kabupaten/kota, dan kontribusi sektor swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Pelaksanaan akan dimulai pada awal tahun 2026, dimulai dari daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi.
Penjelasan Gubernur
Gubernur Bali, Wayan Koster, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari langkah konkret pemerintah daerah dalam menjamin hak dasar masyarakat atas tempat tinggal yang layak. Ia menyatakan bahwa kemiskinan tidak bisa diatasi hanya dengan bantuan sementara, tetapi harus melalui perbaikan kondisi hidup yang menyentuh aspek paling mendasar, salah satunya adalah hunian yang aman dan sehat. Program Bedah Rumah, menurutnya, menjadi bentuk kehadiran negara dalam kehidupan rakyat yang paling membutuhkan.
Program Bedah Rumah menjadi bagian dari strategi jangka menengah Bali dalam mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan. Selain memperbaiki kondisi fisik rumah, program ini juga bertujuan memberdayakan masyarakat melalui pelibatan komunitas lokal dalam proses pembangunan.***
