MAKNews, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin menyaksikan penandatanganan kesepakatan penting hari ini untuk membentuk Russia-Indonesia Investment Platform (Ridnip). Platform investasi bersama ini disepakati dengan modal sebesar 2 miliar euro, atau setara dengan sekitar Rp 37,64 triliun (dengan asumsi kurs Rp 18.822 per euro).
Kesepakatan bersejarah ini ditandatangani oleh Kepala Badan Pelaksana (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Perkasa Roeslani, dan CEO Russian Direct Investment Fund (RDIF), Kirill Dmitriev. Penandatanganan dokumen kerja sama dilakukan secara langsung di hadapan kedua kepala negara, menegaskan komitmen tinggi dari kedua belah pihak.
Rosan Perkasa Roeslani menyatakan bahwa kemitraan dengan RDIF merupakan langkah krusial dalam memajukan strategi Danantara Indonesia untuk memobilisasi modal bagi prioritas nasional jangka panjang Indonesia. “Kemitraan dengan RDIF menandai langkah penting dalam memajukan strategi Danantara Indonesia untuk memobilisasi modal bagi prioritas nasional jangka panjang Indonesia,” ujar Rosan, seperti dikutip dari Antara.
Ridnip akan memfokuskan investasinya pada perusahaan-perusahaan potensial di Indonesia dan Rusia yang bergerak di sektor industri strategis. Tujuan utama dari platform ini adalah untuk meningkatkan skala teknologi, perdagangan, dan kerja sama ekonomi antara kedua negara. Tak hanya itu, Ridnip juga bertujuan untuk mendukung pengembangan ekosistem inovasi yang kompetitif serta memperdalam kemandirian teknologi di sektor-sektor unggulan. Sektor tersebut antara lain energi, infrastruktur, manufaktur canggih, dan ketahanan pangan.
Di sisi lain, CEO RDIF Kirill Dmitriev mengatakan bahwa Rusia dan Indonesia telah menjalin hubungan bilateral yang kuat dan berlangsung lama. Menurut dia, kesepakatan antara Danantara dan RDIF menjadi langkah penting untuk memperluas investasi bersama, yang mencerminkan potensi signifikan sektor-sektor strategis. “Kesepakatan ini juga menyoroti komitmen bersama terhadap kemajuan teknologi, mendorong pertumbuhan yang didorong oleh inovasi, dan meningkatkan daya saing kedua ekonomi di panggung global,” ujar Kirill.
Diharapkan, investasi ini akan mendorong inovasi, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat hubungan bilateral dalam berbagai bidang strategis. Pembentukan Ridnip merupakan indikator kuat dari komitmen Indonesia dan Rusia untuk memperdalam hubungan ekonomi dan memanfaatkan peluang investasi yang saling menguntungkan. Inisiatif ini diharapkan akan membuka jalan bagi lebih banyak kolaborasi di masa depan, memperkuat posisi kedua negara di kancah ekonomi global.***
