MAKNews – Dunia aktivisme lingkungan Indonesia berduka atas meninggalnya Vian Ruma, seorang aktivis yang dikenal vokal memperjuangkan isu ekologis dan hak masyarakat adat. Kabar duka ini dikonfirmasi oleh sejumlah rekan sesama aktivis pada Minggu (8/9). Namun, kematiannya kini menimbulkan tanda tanya besar karena muncul dugaan bahwa ia menjadi korban pembunuhan.
Menurut laporan yang beredar, Vian ditemukan tidak bernyawa di kediamannya dengan kondisi yang dianggap janggal. Aparat kepolisian menyatakan masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kematian.
Sejumlah organisasi lingkungan mendesak agar kasus ini diusut secara transparan. Mereka khawatir bahwa kematian Vian berkaitan dengan aktivitas advokasi lingkungan yang selama ini ia jalani. “Kami menuntut investigasi independen. Dugaan pembunuhan terhadap aktivis adalah ancaman serius terhadap demokrasi dan kebebasan bersuara,” kata salah seorang koleganya.
Di media sosial, tagar #JusticeForVianRuma ramai digunakan oleh warganet yang menyerukan keadilan. Banyak pihak menilai bahwa kepergian Vian bukan hanya kehilangan bagi gerakan lingkungan, tetapi juga alarm akan meningkatnya risiko yang dihadapi para pejuang lingkungan di Indonesia.
Meski penyelidikan masih berlangsung, publik berharap kasus ini segera terungkap dan tidak berhenti hanya pada spekulasi. Kepergian Vian Ruma menjadi pengingat betapa rentannya posisi para aktivis yang berjuang menghadapi kepentingan besar di balik eksploitasi sumber daya alam.