Mahasiswa Bentrok dengan Polisi di DPR, Tuntut Hapus Tunjangan DPR

Mahasiswa Bentrok dengan Polisi di DPR, Tuntut Hapus Tunjangan DPR
Advertisements

MAKNews, Jakarta – Demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR RI berujung bentrokan sengit setelah massa menolak tunjangan mewah parlemen. Gas air mata dan water cannon dilepaskan aparat ketika mahasiswa melempar batu dan kembang api, sementara sebuah sepeda motor dibakar di tengah kericuhan.

Tuntutan utama demonstran adalah penghapusan tunjangan perumahan anggota DPR yang nilainya mencapai Rp 50 juta per bulan. Mereka menilai fasilitas tersebut mencederai rasa keadilan karena jauh melampaui kondisi ekonomi rakyat, terlebih di tengah krisis biaya hidup. Menurut mereka, kenaikan tunjangan bukan sekadar soal angka, melainkan simbol kesenjangan sosial antara elit politik dan masyarakat biasa.

Ironisnya, di tengah situasi itu, Komisi I DPR RI justru mempercepat rapat pembahasan RUU Penyiaran. Alasannya sederhana: para legislator khawatir tidak bisa pulang dengan nyaman akibat gelombang demonstrasi di luar gedung. Sementara mahasiswa di jalan harus berhadapan langsung dengan tameng polisi, aparat bersenjata, dan gas air mata, para wakil rakyat sibuk memastikan rapat segera selesai agar perjalanan pulang mereka aman.

Aparat menurunkan lebih dari seribu personel untuk menghalau demonstran. Bentrokan memicu kemacetan lalu lintas, kepanikan warga, serta memperlihatkan betapa jauhnya jarak antara aspirasi rakyat di jalanan dan kenyamanan elit di ruang rapat.

Hari ini, rakyat dipaksa menghirup gas air mata demi keadilan. Sementara itu, para legislator terburu-buru menyelesaikan urusan mereka bukan karena kepentingan publik, melainkan semata-mata karena takut tidak bisa pulang tepat waktu.

Baca Juga  Sidang Akbar Udayana: Rektor Didesak Batalkan PKS dengan TNI

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *