MakNews, Jenewa- Kabar baik datang dari Jenewa, Swiss! Perwakilan pengemudi ojek online (ojol) Indonesia, Achmad Sapii alias Kemed, Ketua Umum Federasi Pekerjan Pengemudi Online Bersatu (SFPPOB) berhasil membawa suara dan aspirasi driver online ke forum International Labour Conference (ILC) ILO ke-113. Ini adalah langkah maju yang sangat signifikan bagi perjuangan kesejahteraan driver ojol, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.
Dalam forum bergengsi tersebut, Kemed dengan lugas dan gamblang menyampaikan beberapa poin krusial yang menjadi tuntutan utama para driver. Kepastian pendapatan minimum menjadi salah satu sorotan penting. Selama ini, fluktuasi pendapatan menjadi momok bagi driver online, membuat mereka kesulitan merencanakan masa depan dan memenuhi kebutuhan hidup layak. Tuntutan ini seacu dengan prinsip kerja layak yang digaungkan ILO.
Selain itu, jaminan sosial juga menjadi poin mendesak yang disuarakan Kemed. Para driver online seringkali tidak memiliki akses yang memadai terhadap jaminan kesehatan, pensiun, atau tunjangan kecelakaan kerja. Padahal, risiko kerja di jalan sangat tinggi. ILO sebagai organisasi perburuhan internasional diharapkan dapat mendorong pemerintah dan aplikator untuk menyediakan jaminan sosial yang komprehensif bagi para driver.
Para delegasi juga mendesakan kepasian status hubungan kerja antara para driver dengan perusahaan platform.
Puncak dari yang sangat penting adalah desakan agar ILO mengeluarkan konvensi internasional untuk menjamin hak-hak driver online. Ini adalah langkah ambisius yang jika terwujud, akan memberikan payung hukum yang kuat dan standar perlindungan global bagi para pekerja di sektor ekonomi gig ini. Konvensi ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi setiap negara untuk merumuskan kebijakan yang adil dan berpihak pada driver online.
Forum ILO memang menjadi ajang yang sangat strategis bagi perjuangan driver online di seluruh dunia untuk mendapatkan kesejahteraan. Dengan adanya perwakilan dari Indonesia, ini menunjukkan bahwa isu kesejahteraan driver online bukan lagi masalah lokal, melainkan isu global yang membutuhkan perhatian serius dari komunitas internasional. Delegasi Indonesia berharap partisipasi ini akan menjadi momentum penting bagi peningkatan kesejahteraan driver online di Tanah Air, membawa dampak nyata pada kehidupan mereka.
Semantara itu, Delegasi Indonesia khususnya dari unsur pemerintah mendorong isu regulasi pekerjaan layak dalam ekonomi berbasis digital saat hadir dalam Konferensi Perburuhan Internasional (International Labour Conference/ILC) ke-113 di markas besar Organisasi Buruh Dunia (ILO) dan Kantor PBB di Jenewa, Swiss pada 2-16 Juni 2025.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer (Noel), mengatakan bahwa aturan kerja layak pada bidang ekonomi digital menjadi salah satu dari tiga isu yang dibawa delegasi Indonesia saat mengikuti konferensi internasional tersebut. “Indonesia memprioritaskan tiga isu yang mencerminkan arah kebijakan ketenagakerjaan nasional sekaligus kepedulian terhadap isu global. Pertama, regulasi untuk pekerjaan layak dalam ekonomi berbasis platform digital,” ujar Noel dalam keterangannya Selasa (3/6).
Semoga perjuangan Kemed dan delegasi Indonesia di Jenewa membuahkan hasil yang manis dan membawa perubahan positif bagi seluruh driver online di Indonesia dan dunia.***