Zohran Mamdani, anggota majelis negara bagian berusia 34 tahun, resmi terpilih sebagai Wali Kota ke-111 Kota New York. Ia unggul atas mantan gubernur Andrew Cuomo dan kandidat Partai Republik Curtis Sliwa dalam pemilihan yang mencerminkan gelombang perubahan politik di kota yang selama ini dikenal sebagai pusat keuangan dan bisnis dunia.
Mamdani akan menggantikan Wali Kota petahana Eric Adams dan diharapkan menjabat mulai 1 Januari 2026. Dia bukan hanya menjadi wali kota termuda dalam lebih dari seabad di kota ini, tetapi juga orang pertama dari komunitas Muslim dan Asia Selatan yang menduduki jabatan tersebut.
Kampanye Mamdani berfokus pada isu-utang biaya hidup yang tinggi, skema perumahan yang lebih terjangkau, transportasi umum gratis, dan upah minimum yang naik signifikan. Strategi kampanyenya, yang menonjolkan penggunaan media digital dan dukungan kaum muda, berhasil memobilisasi pemilih yang selama ini merasa diabaikan oleh politik tradisional.
Kemenangan ini juga dianggap sebagai tanda bahwa arah politik kota New York mungkin akan bergeser ke kiri dengan agenda progresif yang lebih kuat, terutama dalam hal perumahan, transportasi, dan pengurangan kesenjangan ekonomi. Namun, sejumlah pengamat menyoroti bahwa tugas besar menunggu Mamdani—termasuk memastikan dukungan legislatif dan mengatasi resistensi dari berbagai pihak.
