MAKNews, Jakarta – Dalam dunia yang dulu didominasi oleh logo besar, kemewahan mencolok, dan “flexing” di media sosial, kini muncul arus balik yang tenang namun kuat: Quiet Luxury. Bukan sekadar tren, quiet luxury adalah filosofi gaya hidup yang menekankan kualitas, keanggunan, dan keaslian—tanpa harus menunjukkannya secara terang-terangan.
Apa Itu Quiet Luxury?
Quiet luxury adalah konsep kemewahan yang bersifat subtil dan understated. Alih-alih mengenakan barang bermerek dengan logo mencolok, pengikut tren ini lebih memilih pakaian, aksesori, atau barang rumah tangga yang:
- Memiliki material premium (seperti kasmir, kulit alami, linen Eropa)
- Didesain dengan potongan sempurna namun simpel
- Tanpa logo, tanpa tren musiman, dan sangat tahan lama
- Dibuat oleh rumah mode atau pengrajin dengan warisan nilai dan kualitas
Beberapa contoh brand yang dikenal mengusung quiet luxury adalah The Row, Loro Piana, Brunello Cucinelli, Bottega Veneta, dan Jil Sander. Dalam konteks lokal, sejumlah desainer Indonesia juga mulai mengeksplorasi pendekatan ini dengan mengutamakan wastra dan craftsmanship tradisional yang elegan.
Mengapa Quiet Luxury Populer?
- Respon Terhadap Overconsumption & Fast Fashion
Quiet luxury adalah bentuk perlawanan terhadap konsumsi impulsif dan budaya “beli karena FOMO”. Masyarakat mulai menghargai produk yang tahan lama dan beretika, bukan sekadar tren sementara. - Kebutuhan Akan Privasi dan Kedewasaan Gaya
Quiet luxury menjadi favorit para profesional, selebritas, hingga sosialita yang ingin tampil elegan tanpa menjadi pusat perhatian berlebihan. Keanggunan sejati, bagi mereka, tidak butuh validasi dari publik. - Simbol Kelas Sosial Baru
Di era pasca-pandemi dan ketidakpastian ekonomi, simbol status bergeser. Bukan lagi “apa yang terlihat”, tetapi “apa yang dipahami”—mereka yang tahu, akan tahu (the ‘if you know, you know’ mindset). Quiet luxury menjadi bentuk elitisme halus yang hanya bisa dikenali oleh yang mengerti.
Quiet Luxury di Era Digital
Menariknya, tren ini justru hidup berdampingan dengan media sosial. Influencer seperti Sofia Richie dan Gwyneth Paltrow mempopulerkan gaya ini lewat OOTD yang tidak mencolok, tapi memiliki estetika “clean”, mahal, dan effortless. Bahkan TikTok mengenal istilah #OldMoneyAesthetic, yakni tampilan klasik dan konservatif ala keluarga aristokrat lama.