MAKNesw, Jakarta – Internet telah menjadi kebutuhan utama di Indonesia, mendukung berbagai aktivitas mulai dari pekerjaan, pendidikan, hingga hiburan. Dengan populasi pengguna internet mencapai 78,19% dari total 275,77 juta jiwa pada 2022, kecepatan dan sebaran jaringan internet menjadi topik penting. Lalu berapa kecepatan rata-rata internet di Indonesia melalui berbagai operator seluler dan penyedia layanan internet (ISP) berbasis WiFi, serta sebaran jaringan dan jumlah ISP di Indonesia?
Berdasarkan laporan Ookla Speedtest Intelligence untuk kuartal IV 2023, kecepatan internet seluler di Indonesia menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Median kecepatan unduh (download) nasional mencapai 24,96 Mbps, sedangkan kecepatan unggah (upload) berada di angka 13,20 Mbps.
Ini merupakan kenaikan dari Desember 2022, di mana kecepatan unduh median hanya 17,57 Mbps dan unggah 10,65 Mbps. Meski demikian, Indonesia masih berada di peringkat 97 dunia, menunjukkan bahwa kecepatan internet seluler kita tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga di Asia Tenggara seperti Vietnam (35,94 Mbps) dan Thailand (32,52 Mbps).
Operator seluler dengan kecepatan tertinggi pada semester I 2024 menurut Ookla adalah:
1. Telkomsel: Skor kecepatan 42,33 poin, dengan median unduh 31,95 Mbps dan unggah 13,65 Mbps.
2. IM3 Ooredoo: Skor 36,26 poin, dengan median unduh 23,28 Mbps dan unggah 13,08 Mbps.
3. Tri (3): Skor 35,4 poin, dengan median unduh 22,38 Mbps dan unggah 13,64 Mbps.
4. XL Axiata: Skor 30,3 poin, dengan median unduh 20,31 Mbps.
5. Smartfren: Skor 23,8 poin, dengan median unduh 18,76 Mbps.
Telkomsel konsisten memimpin sebagai operator dengan kecepatan internet seluler tercepat, didukung oleh jangkauan sinyal luas dan latensi rendah (47 milidetik pada 2022). Namun, laporan Opensignal Juni 2024 menunjukkan Tri unggul dalam pengalaman keandalan jaringan, sementara Telkomsel tetap dominan dalam kecepatan unduh (25,5 Mbps) dan unggah (10 Mbps)
Sedangkan untuk internet fixed broadband (WiFi), kecepatan rata-rata di Indonesia pada awal 2022 tercatat sebesar 20,46 Mbps untuk unduh, jauh di bawah median global 61,08 Mbps. Data terbaru dari Ookla (Q4 2023) menyebutkan kecepatan median fixed broadband meningkat tipis menjadi 27,87 Mbps. Namun, ini masih kalah dibandingkan negara ASEAN seperti Thailand (185,71 Mbps) dan Malaysia (81,23 Mbps)
Peringkat ISP fixed broadband tercepat di Indonesia pada kuartal III 2021 menurut Speedtest adalah:
1. Biznet: Skor kecepatan 42,17, dengan kecepatan unduh rata-rata 36 Mbps dan unggah 34,74 Mbps.
2. MyRepublic: Skor 35,31.
3. Telkom (IndiHome): Skor 18,31.
4. First Media: Skor 16,51.
Biznet Home menjadi penyedia WiFi tercepat, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Namun, cakupan layanan ISP seperti Biznet dan MyRepublic masih terbatas dibandingkan IndiHome, yang memiliki jangkauan lebih luas meski dengan kecepatan lebih rendah.
Sebaran jaringan internet di Indonesia sangat bervariasi karena faktor geografis sebagai negara kepulauan. Berdasarkan data APJII 2022, penetrasi internet mencapai 77,02% dari total penduduk, dengan 210 juta pengguna. Pulau Jawa mendominasi dengan penetrasi internet tertinggi, sementara Papua memiliki penetrasi terendah (63,15%), dengan Papua Pegunungan hanya 42,57%. Namun, Jayapura menonjol sebagai kota dengan kecepatan internet seluler tercepat (43,84 Mbps unduh, 21,42 Mbps unggah) pada 2024.
Program pemerintah seperti Palapa Ring dan dana Universal Service Obligation (USO) oleh BAKTI bertujuan memperluas akses broadband ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Meski cakupan 4G telah mencapai 92,7% pengguna internet pada 2020, daerah rural masih menghadapi tantangan latensi tinggi dan kecepatan rendah dibandingkan kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Kota-kota dengan kecepatan internet fixed broadband tertinggi pada 2024 meliputi:
– Kota Tangerang: 47,56 Mbps.
– Jakarta Barat: 41,33 Mbps.
– Jakarta Pusat: 41,03 Mbps.
– Jakarta Utara: 40,83 Mbps.
Jumlah ISP di Indonesia.
Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada 2023 terdapat lebih dari 700 ISP yang beroperasi di Indonesia. Namun, pasar didominasi oleh beberapa pemain besar seperti IndiHome (Telkom), Biznet, MyRepublic, First Media, dan Oxygen Home. ISP kecil biasanya beroperasi di daerah tertentu dengan cakupan terbatas. Selain itu, banyak ISP menawarkan layanan tambahan seperti TV kabel dan telepon rumah untuk menarik pelanggan.***