Lonjakan kasus Covid-19 kembali terjadi di sejumlah wilayah Asia, termasuk Singapura, Hong Kong, dan Bangkok, Thailand.
Di Singapura, jumlah kasus Covid-19 mencapai 14.200 selama periode 27 April hingga 3 Mei 2025, meningkat dari 11.000 kasus pada pekan sebelumnya. Menurut laporan The Straits Times pada 19 Mei 2025, lonjakan ini terjadi dua tahun setelah negara tersebut mencabut semua pembatasan pandemi pada Februari 2023 dan mulai memperlakukan Covid-19 sebagai penyakit endemik. Kementerian Kesehatan Singapura menduga penurunan imunitas kelompok sebagai penyebab utama. Dr. Leong Hoe Nam dari Rophi Clinic menambahkan bahwa rendahnya cakupan vaksinasi yang diperbarui sesuai varian terbaru turut memengaruhi penurunan kekebalan populasi.
Menteri Kesehatan Ong Ye Kung menyatakan dalam unggahan Facebook pada 13 Mei 2025 bahwa gelombang Covid-19 diperkirakan terus terjadi sepanjang tahun ini, sebagaimana penyakit pernapasan endemik lainnya. Varian dominan di Singapura saat ini adalah LF.7 dan NB.1.8, keduanya merupakan turunan dari varian JN.1 yang pertama kali muncul pada Agustus 2023 dan kini mencakup dua pertiga dari total kasus.
Di Hong Kong, menurut laporan South China Morning Post (SCMP), ruang perawatan anak dipenuhi pasien anak yang belum divaksinasi. Ahli pediatri Mike Kwan Yat-wah menyebutkan bahwa gelombang yang dimulai pada April 2025 diperkirakan segera mencapai puncaknya. Anak-anak dilaporkan mengalami demam tinggi hingga 39 derajat Celsius selama dua hingga tiga hari. Kwan menyarankan agar anak-anak segera mendapatkan vaksinasi.
Pada 15 Mei 2025, Hong Kong mencatat 30 kematian akibat Covid-19. Sebanyak 83 persen dari kasus berat terjadi pada pasien berusia di atas 65 tahun, menurut para ahli epidemiologi.
Di Thailand, Bangkok Post melaporkan bahwa pada pekan lalu jumlah kasus mencapai 33.030, dengan 6.000 di antaranya berasal dari Bangkok. Data dari Departemen Pengendalian Penyakit menunjukkan peningkatan lebih dari dua kali lipat dibandingkan pekan sebelumnya, yaitu 16.000 kasus pada 11-17 Mei 2025. Dari total tersebut, 1.918 pasien dirawat di rumah sakit dan dua meninggal dunia di Sukothai dan Kanchanaburi. Infeksi banyak ditemukan pada kelompok usia 30-39 tahun.
Dr. Thira Woratanarat dari Universitas Chulalongkorn mengatakan dalam unggahan Facebook bahwa peningkatan kasus telah berlangsung selama 11 minggu dan kemungkinan akan terus berlanjut. Direktur Layanan Kesehatan Metropolitan Bangkok, Loetluck Leelaruangsaeng, menyatakan bahwa pihaknya memperketat pengendalian penyakit menjelang tahun ajaran baru, terutama di kalangan anak-anak. Rumah sakit telah diminta menyiapkan tenaga medis, peralatan, obat-obatan, vaksin, dan fasilitas perawatan, terutama untuk balita, lansia, pasien rawat inap, dan penderita penyakit kronis.
Sementara itu, di Amerika Serikat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) telah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 buatan Novavax. Persetujuan yang semula dijadwalkan untuk 1 April 2025 ini sempat tertunda, menimbulkan keraguan di kalangan masyarakat. Menteri Kesehatan dan Layanan Masyarakat, Robert Kennedy Junior, dalam wawancara dengan CBS menyatakan keraguannya terhadap kualitas vaksin tersebut.